Sabtu, 04 April 2015

otot polos otot lurik otot jantung


I.                   JUDUL             : Otot 

II.                TUJUAN          : Mengetahui fungsi otot sebagai alat gerak

III.             DASAR TEORI:
              Jaringan otot (muscle tissue) terdiri atas sel-sel yang disebut serabut otot, yang mampu berkontraksi ketika dirangsang oleh implus saraf. Tersusun dalam susunan parallel didalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin. Otot adalah jaringan yang paling banyak terdapat pada sebagian besar hewan, dan kontraksi otot merupakan bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energi dalam suatu hewan yang aktif (Campbell, 2000: 265).
              Jaringan otot atau biasa disebut otot telah dijumpai mulai dari invertebrata sampai vertebrata. Otot merupakan bagian terbesar dari tubuh manusia. Hampir setengah dari keseluruan berat tubuh manusia disumbang oleh otot. Jaringat otot seperti jaringan yang lain memiliki sifat pekah terhadap rangsangan (sifat iritabilitas), mampu merambatkan impuls (sifat konduktivitas), mampu melaksanakan metabolism dan mampu membelah diri. Sifat jaringan otot yang khas adalah kemampuannya untuk berkontraksi (sifat kontraktilitas) yang tinggi. Sifat kontraktilitas disebabkan sel-sel otot memiliki protein kontraktil, yaitu aktin dan myosin (Yunadi, 2003: 33).Menurut (Yusminah Hala, 2007: 78) Pada mamalia dapat dibedakan atas tiga jenis dari jaringan otot berdasarkan sifat-sifat morfologis dan fungsional yaitu sebagai berikut :
1. Otot polos
              Otot polos terdiri dari kumpulan sel fusiformis, yang di dalam mikroskop cahaya tidak memperlihatkan garis melintang sebagai bentu bundar kecil (5-10 µm). proses kontraksinya lambat dan tidak di bawah pengendalian kemauan sadar. Setiap sel memiliki suatu nukleus pipih yang khas terletak di bagian sentral. Pada sel yang sedang berkontraksi nukleus tersebut sering terlipat. Otot polos biasanya mempunyai kegiatan spontan bila tidak ada perangsangan saraf. Oleh karena itu, suplai sarafnya berfungsi untuk mengubah kegiatan tersebut dan tidak memulainya.
2. Otot rangka
              Otot rangka bergaris melintang terdiri atas berkas-berkas sel silindris sangat panjang (sampai 4 cm) yang berinti banyak yang memperlihatkan garis-garis melintang dengan diameter 10-100 µm dan disebut serabut otot. Inti banyak tersebut disebabkan oleh persatuan mioblas embrionik berinti tunggal. Nukleus bujur telur biasanya ditemukan di bagain perifer sel, yaitu di bawah membran sel. Lokasi inti yang khas ini berguna dalam membedakan otot rangka dari otot jantung, dengan inti yang terletak di tengah. Kontraksinya cepat, kuat dan biasanya di bawah pengendalian kemauan yang disadari.
3. Otot jantung
              Otot jantung juga memperlihatkan garis-garis melintang dan terdiri dari sel-sel individual yang panjang atau bercabang-cabang yang berjalan sejajar satu sama lain. Pada tempat perhubungan ujung ke ujung terdapat diskus interkalaris, struktur yang hanya ditemukan di dalam otot jantung inti. Inti terletak ditengah. Kontraksi otot jantung tidak di bawah pengaruh kemauan secara sadar, kuat dan berirama.

IV.             CARA KERJA                        :
1.amatilah di bawah mikroskop preparat awetan otot rangka otot lurik dan otot jantung
2. bandingkan dengan gambar dari masing masing ketiga jenis otot, kemudian berilah keterangan dari bagian bagian dari gambar yang diberi nomor
3. tuliskan hasil pengamatan mu ke dalam table



V.                HASIL PENGAMATAN        :

No
Jenis Otot
Otot Polos
Otot Lurik
Otot Jatung
1
Garis garis melintang
Tidak bergaris garis atau polos 
Berlurik bayangan gelap terang
Garis yang terang dan gelap
2
Cara Kerja
Bekerja secara tidak sadar/dibawah kesadaran.
Bekerja secara sadar.
Bekerja dibawah kesadaran.
3
Bentul Sel
Kumparan halus   polos.
Serat melintang.
Serat melintang tetapi bercabang.
4
Jumlah Nucleus
1 terletak ditengah.
Intinya banyak   terletak dipinggir.
1 atau 2 terletak ditengah.
5
Kandungan Protein 
Sedikit
Banyak
Sedikit
6
Lokasi
Pada organ dalam.
Terdapat pada rangka.
Terdapat pada jantung.
7
Fungsi
Menggerakkan        organ dalam.
Menggerakkan   bagian rangka.
Menggerakkan jantung.

VI.             PEMBAHASAN                     :
Pada jaringan otot polos nampak jaringan otot yang berbentuk serabut panjang seperti kumparan dengan kumparan dengan ujungnya yang bebebtuk runcing. Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis. Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom. Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah dan saluran pernafasan.Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary, memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel. Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis.

Pada jaringan otot lurik modelnya berbentuk serabut panjang yang cenderung tidak bercabang nampak agak berwarna/lurik dengan garis terang dan gelap. Memiliki inti yang berjumlah banyak dan inti-intinya terletak pada bagian pinggir dari searbut-serabut yang berbentuk panjang tersebut. Meskipun sebenarnya pada jaringan otot rangka ini bentuk serabutnya tidak bercabang.
Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang. Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bila menerima rangsangan, berkontraksi sesuai dengan kehendak dan di bawah pengaruh saraf sadar. Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.

Pada jaringan otot jantung nampak jaringan otot yang modelnya berbentuk serabut panjang, dan silindris. Bila hanya dilihat sepintas tanpa diperhatikan secara jelas Pada jaringan otot jantung ini  modelnya terlihat sama dengan model pada jaringan otot lurik. Tapi sebenarnya tidak karena pada jaringan otot jantung bentuk serabutnya bercabang. Selain itu tampak juga adanya garis yang terang dan gelap, masing-masing dari sel pada jaringan otot ini memiliki satu inti yang terletak pada bagian tengah dari sel. Dari strukturnya pada jaringan otot jantung ini cenderung sama dengan bentuk dari jaringan otot rangka, yang berbeda hanyalah pada bentuk serabut yang tidak bercabang dan letak inti dari sel. Jaringan otot jantung ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya menyerupai otot lurik, Meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta rangsang lambat. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung atau keseluruh tubuh. Perbedaan lainnya, otot lurik memiliki satu atau dua nukleus yang terletak di tengah/tepi sel. Dan otot jantung adalah satu-satunya otot yang memiliki percabangan yang disebut duskus interkalaris. Otot ini juga memiliki kesamaan dengan otot polos dalam hal cara kerjanya yakni involuntary (tidak disadari).Di dalam sel dari jaringan otot jantung ini terdapat sarkoplasma dan sarkolema. Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan miofilamen berada. Miofibril merupakan serat-serat pada otot sedangkan mikrofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril. Selain sarkoplasma terdapat juga sarkolema yaitu membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot. Secara umum sarkolema bersifat transparan, kenyal dan resisten terhadap asam dan alkali.

VII.          KESIMPULAN                       :
1.Jaringan otot polos.
Jaringan otot polos memiliki model yang berbentuk serabut panjang seperti kumparan yang ujungnya meruncing. Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen.
2.   Jaringan otot rangka/lurik.
Jaringan otot rangka sering disebut juga sebagai jaringan otot lurik karena ada alasan-alasan tertentu, yaitu karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang. Model berbentuk serabut panjang yang tidak bercabang dan memliki inti banyak yang terletak pada bagian tepi dari sel. Jaringan otot jantung.
3.  Jaringan otot jantung
aringan otot jantung ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya menyerupai otot rangka/lurik. Jaringan otot jantung modelnya berbeda dengan model jaringan otot rangka krena pada jaringan otot berbentuk serabut yang bercabang. Memiliki inti yang teletak pada bagian tengah dari masing-masing sel.







DAFTAR PUSTAKA

PERTANYAAN
1.      Dalam hal apakah otot rangka berbeda dengan otot jantung ?
2.      Bagaimana kecepatan kontraksi otot rangka jika dibandingkan otot polos ?
3.      Jenis otot mana yang mungkin dapat berkontraksi lebih lama ?
4.      jawablah pertanyaan yang berkaitan dengan
a.       Fasia propia
b.      Fasia super fisialis
c.       Ventrikel
d.      Tendon
e.       Origo
f.       Insersio
5.      Apa yang dimaksud atropi dan hipertropi ? apa penyebabnya ?

JAWAB PERTANYAAN
1.      Dari strukturnya pada jaringan otot jantung ini cenderung sama dengan bentuk dari jaringan otot rangka, yang berbeda hanyalah pada bentuk serabut yang tidak bercabang dan letak inti dari sel. Jaringan otot jantung ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya menyerupai otot lurik, Meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta rangsang lambat. Perbedaan lainnya, otot lurik memiliki satu atau dua nukleus yang terletak di tengah/tepi sel. Dan otot jantung adalah satu-satunya otot yang memiliki percabangan yang disebut duskus interkalaris.
2.      Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bila menerima rangsangan, berkontraksi sesuai dengan kehendak dan di bawah pengaruh saraf sadar. Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom. Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat.
3.      Otot polos berkontraksi lebih lambat jika dibandingkan dengan otot rangka, tetapi dapat berkontraksi dalam jangka waktu yang lebih lama.
4.      a. selaput yang membungkus serabut serabut otot.
b. beberapa serabut bergabung menjadi otot dan terbungkus oleh jaringan ikat disebut Fasia super fisialis
c. area otot bagian tengah  yang bentuknya menggembung terdiri atas berkas berkas otot dan aktif dalam berkontraksi
d. bagian ujung otot yang mengecil
e. tendon yang melekat pada tulang yang tidak bergerak
f. tendon yang melekat pada tulang yang  bergerak

5.      atropi
atropi adalah penurunan bobot otot karena tidak dipergunakan untuk aktivitas. Jadi, ototnya mengalami penyusutan. merupakan simtoma penyusutan jaringan atau organ. Atrofi berkemungkinan berlaku akibat tindak balas adaptasi terhadap tekanan sehingga isi padu sel mengerut dan seterusnya keperluan tenaga diturunkan ke tahap yang minimum. penyebab lain yang mungkin ialah sel kurang digunakan seperti dalam otot rangka. selain penurunan keperluan sesuatu fungsi, kekurangan bekalan oksigen atau nutrisin, inflamasi kronik dan proses penuaan juga menyumbang kepada fenomena atropi. Begitu juga dengan gangguan isyarat dalam tindakan hormon berakibat fungsi sesuatu organ berkurangan.
Hipertropi adalah adanya aktivitas yang kuat dari otot (terlalu sering beraktivitas secara kuat) sehingga terjadi PEMBESARAN OTOT. muncul pada organ otot rangka sebagai respon atas latihan fisik atau latihan beban. Tergantung jenis latihannya, hipertropi otot dapat muncul melalui meningkatnya volume sarkoplasma atau meningkatnya protein kontraktil.

laporan kimia indikator alami asam basa


I.                   JUDUL                             : Indikator Alami Asam dan Basa

II.                TUJUAN                         
Menentukan bahan alam yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa

III.             DASAR TEORI
Indikator adalah suatu zat penunjuk yang dapat membedakan larutan, asam atau basa, atau netral melampirkan beberapa indikator dan perubahannya pada trayek pH tertentu, kegunaan indikator ini adalah untuk mengetahui berapa kira-kira pH suatu larutan. Disamping itu juga digunakan untuk mengetahui titik akhir kosentrasi pada beberapa senyawa organik dan senyawa anorganik.
Indikator alami merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam dan basa. Indikator alami berasal dari bahan-bahan alami, dimana cara memperolehnya yaitu dengan cara mengekstrak. Prinsip indikator adalah bahan yang memberikan warna berbeda pada zat yang bersifat asam dan basa. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dan dedaunan.
                                                                                                                                                                                                               
IV.             ALAT DAN BAHAN     
1.      Gelas aqua
2.      Penghalus atau alat penumbuk
3.      Air atau aquades
4.      Larutan cuka
5.      Air sabun
6.      Ekstrak bunga pukul empat
7.      Ekstrak bunga mawar merah
8.      Ekstrak bunga kamboja kuning
9.      Ekstrak bunga terompet ungu
10.  Ekstrak daun sirih
11.  Ekstrak kunyit

V.                LANGKAH KERJA
1.      Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan praktikum.
2.      Haluskan bahan yang akan digunakan sebagai indikator alami menggunakan penggerus atau alat penghalus
3.      Ambil ekstrak bahan yang sudah dihaluskan lalu diberi sedikit air hingga menjadi sebuah larutan alami.
4.      Letakkan dalam 2 gelas aqua yang berbeda kemudian beri lebel
5.      Gelas pertama di tetesi larutan cuka dan gelas kedua diberi air sabun.
6.      Guncangkan gelas, kemudian amati dan catat perubahan warna yang terjadi.
7.      Lakukan hal yang sama pada bahan lainnya yang akan dijadikan sebagai indikator alami asam basa           




VI.             HASIL PENGAMATAN           
Bahan alami
Warna ekstrak bahan + air
Warna Air Bunga + Larutan Cuka
Warna Air Bunga + Air sabun
Kunyit
Kuning kecoklatan
Kuning muda
Merah bata
Daun sirih
Hijau tua
Hijau tua
Hijau tua pekat
Bunga terompet ungu
Ungu tua
Coklat muda
Hijau tosca
Kamboja kuning
Kuning
Kuning muda
Kuning
Mawar merah muda
Coklat muda
Krem/oren salem
Hijau
Bunga pukul empat
Merah hati
Pink tua
Ungu muda

VII.          ANALISIS DATA
Berbagai bagian dari tumbuhan yang berwarna dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Pada umumnya bahan yang dengan warna mencolok memiliki sifat memberikan warna yang berbeda pada suasana asam dan basa, karna pada kelopak bunga tumbuhan memiliki pigmen sehingga ketika diekstrak menghasilkan berbagai warna. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh data:
1.      Kunyit ini saat di peras menghasilkan warna kuning dan saat di campurkan dengan larutan asam(cuka) tetap berwarna kuning sedangkan saat di tetesi dengan larutan basa(air sabun) berubah menjadi warna orange tua atau merah bata. Kunyit dapat dijadikan indikator asam-basa.
2.      Daun sirih yang warna awalnya adalah hijau tua saat di tetesi larutan asam(cuka) memberikan warna hijau tua sedangkan saat di tetesi larutan basa(air sabun) juga tetap berwarna hijau tua yang berarti daun sirih ini kurang baik atau tidak dapat di jadikan indikator asam-basa karna tidak berubah saat di tetesi larutan asam maupun basa.
3.      Pada bunga terompet ungu warna aslinya berwarna ungu tua tetapi saat di campur dengan larutan asam(cuka) berubah menjadi warna coklat muda dan saat di campur dengan larutan basa(air sabun) berubah juga menjadi warna hijau tosca, berarti bunga terompet ungu ini bisa menjadi indikator  asam-basa yang baik karna mengandung pigmen yang membuat bunga terompet ini memiliki warna yang mencolok yang saat di uji  dengan larutan asam-basa dengan mudah dapat berubah warna.
4.      Bunga Kamboja Kuning yang warna awalnya adalah kuning saat di tetesi larutan asam(cuka) memberikan warna kuning sedangkan saat di tetesi larutan basa(air kapur) juga tetap berwarna kuning yang berarti bunga kamboja kuning ini kurang baik atau tidak dapat di jadikan indikator asam-basa karna tidak berubah saat di tetesi larutan asam maupun basa.
5.      Pada bunga mawar merah muda warna larutan ekstraknya berwarna coklat tetapi saat di campur dengan larutan asam(cuka) berubah menjadi warna krem atau oren salem dan saat di campur dengan larutan basa(air sabun) berubah juga menjadi warna hijau, berarti bunga mawar merah muda ni bisa menjadi indikator  asam-basa yang baik karna mengandung pigmen yang membuat bunga mawar ini memiliki warna yang mencolok yang saat di uji  dengan larutan asam-basa dengan mudah dapat berubah warna.
6.      Pada bunga pukul empat warna larutan ekstraknya berwarna merah tetapi saat di campur dengan larutan asam(cuka) berubah menjadi warna pink tua dan saat di campur dengan larutan basa(air sabun) berubah juga menjadi ungu muda, berarti bunga pukul empat ini bisa menjadi indikator  asam-basa yang baik karna mengandung pigmen yang membuat bunga pukul empat ini memiliki warna yang mencolok yang saat di uji  dengan larutan asam-basa dengan mudah dapat berubah warna.

VIII.       KESIMPULAN
Tidak semua tumbuhan dapat menjadi indikator yang baik, hanya tumbuhan dengan warna yang mencolok yang dapat dijadikan sebagai indikator yang baik, karna pada kelopak bunga tumbuhan memiliki pigmen warna sehingga ketika diekstrak menghasilkan berbagai warna. Indikator asam-basa  yang  baik dapat memperlihatkan warna berbeda dalam larutan yang bersifat asam dan larutan yang bersifat basa. Menggunakan bunga yang sejenis belum tentu sama dan bisa menjadi indikator asam-basa, seperti saat percobaan kamboja kuning dan kamboja merah yang menghasilkan warna berbeda saat di campur larutan asam dan larutan basa.
Dari percobaan yang telah dilakukan, bunga yang dapat digunakan sebagai indikator yang baik yaitu bunga terompet ungu karna saat di campur larutan asam dan basa warnanya berubah dengan warna awal ungu tua. Begitu juga dengan kunyit, bunga mawar merah muda dan bunga pukul empat yang mengalami perubahan warna saat ekstraknya ditetesi larutan asam maupun larutan basa.
Bunga yang tidak dapat menjadi indikator asam-basa adalah bunga kamboja kuning karna saat di campur larutan asam(kuning) basa(kuning) dengan warna awal kuning tidak berubah sama sekali warnanya. Begitu juga dengan daun sirih yang tidak mengalami perubahan warna.