Sabtu, 04 April 2015

laporan kimia indikator alami asam basa


I.                   JUDUL                             : Indikator Alami Asam dan Basa

II.                TUJUAN                         
Menentukan bahan alam yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa

III.             DASAR TEORI
Indikator adalah suatu zat penunjuk yang dapat membedakan larutan, asam atau basa, atau netral melampirkan beberapa indikator dan perubahannya pada trayek pH tertentu, kegunaan indikator ini adalah untuk mengetahui berapa kira-kira pH suatu larutan. Disamping itu juga digunakan untuk mengetahui titik akhir kosentrasi pada beberapa senyawa organik dan senyawa anorganik.
Indikator alami merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam dan basa. Indikator alami berasal dari bahan-bahan alami, dimana cara memperolehnya yaitu dengan cara mengekstrak. Prinsip indikator adalah bahan yang memberikan warna berbeda pada zat yang bersifat asam dan basa. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dan dedaunan.
                                                                                                                                                                                                               
IV.             ALAT DAN BAHAN     
1.      Gelas aqua
2.      Penghalus atau alat penumbuk
3.      Air atau aquades
4.      Larutan cuka
5.      Air sabun
6.      Ekstrak bunga pukul empat
7.      Ekstrak bunga mawar merah
8.      Ekstrak bunga kamboja kuning
9.      Ekstrak bunga terompet ungu
10.  Ekstrak daun sirih
11.  Ekstrak kunyit

V.                LANGKAH KERJA
1.      Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan praktikum.
2.      Haluskan bahan yang akan digunakan sebagai indikator alami menggunakan penggerus atau alat penghalus
3.      Ambil ekstrak bahan yang sudah dihaluskan lalu diberi sedikit air hingga menjadi sebuah larutan alami.
4.      Letakkan dalam 2 gelas aqua yang berbeda kemudian beri lebel
5.      Gelas pertama di tetesi larutan cuka dan gelas kedua diberi air sabun.
6.      Guncangkan gelas, kemudian amati dan catat perubahan warna yang terjadi.
7.      Lakukan hal yang sama pada bahan lainnya yang akan dijadikan sebagai indikator alami asam basa           




VI.             HASIL PENGAMATAN           
Bahan alami
Warna ekstrak bahan + air
Warna Air Bunga + Larutan Cuka
Warna Air Bunga + Air sabun
Kunyit
Kuning kecoklatan
Kuning muda
Merah bata
Daun sirih
Hijau tua
Hijau tua
Hijau tua pekat
Bunga terompet ungu
Ungu tua
Coklat muda
Hijau tosca
Kamboja kuning
Kuning
Kuning muda
Kuning
Mawar merah muda
Coklat muda
Krem/oren salem
Hijau
Bunga pukul empat
Merah hati
Pink tua
Ungu muda

VII.          ANALISIS DATA
Berbagai bagian dari tumbuhan yang berwarna dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Pada umumnya bahan yang dengan warna mencolok memiliki sifat memberikan warna yang berbeda pada suasana asam dan basa, karna pada kelopak bunga tumbuhan memiliki pigmen sehingga ketika diekstrak menghasilkan berbagai warna. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh data:
1.      Kunyit ini saat di peras menghasilkan warna kuning dan saat di campurkan dengan larutan asam(cuka) tetap berwarna kuning sedangkan saat di tetesi dengan larutan basa(air sabun) berubah menjadi warna orange tua atau merah bata. Kunyit dapat dijadikan indikator asam-basa.
2.      Daun sirih yang warna awalnya adalah hijau tua saat di tetesi larutan asam(cuka) memberikan warna hijau tua sedangkan saat di tetesi larutan basa(air sabun) juga tetap berwarna hijau tua yang berarti daun sirih ini kurang baik atau tidak dapat di jadikan indikator asam-basa karna tidak berubah saat di tetesi larutan asam maupun basa.
3.      Pada bunga terompet ungu warna aslinya berwarna ungu tua tetapi saat di campur dengan larutan asam(cuka) berubah menjadi warna coklat muda dan saat di campur dengan larutan basa(air sabun) berubah juga menjadi warna hijau tosca, berarti bunga terompet ungu ini bisa menjadi indikator  asam-basa yang baik karna mengandung pigmen yang membuat bunga terompet ini memiliki warna yang mencolok yang saat di uji  dengan larutan asam-basa dengan mudah dapat berubah warna.
4.      Bunga Kamboja Kuning yang warna awalnya adalah kuning saat di tetesi larutan asam(cuka) memberikan warna kuning sedangkan saat di tetesi larutan basa(air kapur) juga tetap berwarna kuning yang berarti bunga kamboja kuning ini kurang baik atau tidak dapat di jadikan indikator asam-basa karna tidak berubah saat di tetesi larutan asam maupun basa.
5.      Pada bunga mawar merah muda warna larutan ekstraknya berwarna coklat tetapi saat di campur dengan larutan asam(cuka) berubah menjadi warna krem atau oren salem dan saat di campur dengan larutan basa(air sabun) berubah juga menjadi warna hijau, berarti bunga mawar merah muda ni bisa menjadi indikator  asam-basa yang baik karna mengandung pigmen yang membuat bunga mawar ini memiliki warna yang mencolok yang saat di uji  dengan larutan asam-basa dengan mudah dapat berubah warna.
6.      Pada bunga pukul empat warna larutan ekstraknya berwarna merah tetapi saat di campur dengan larutan asam(cuka) berubah menjadi warna pink tua dan saat di campur dengan larutan basa(air sabun) berubah juga menjadi ungu muda, berarti bunga pukul empat ini bisa menjadi indikator  asam-basa yang baik karna mengandung pigmen yang membuat bunga pukul empat ini memiliki warna yang mencolok yang saat di uji  dengan larutan asam-basa dengan mudah dapat berubah warna.

VIII.       KESIMPULAN
Tidak semua tumbuhan dapat menjadi indikator yang baik, hanya tumbuhan dengan warna yang mencolok yang dapat dijadikan sebagai indikator yang baik, karna pada kelopak bunga tumbuhan memiliki pigmen warna sehingga ketika diekstrak menghasilkan berbagai warna. Indikator asam-basa  yang  baik dapat memperlihatkan warna berbeda dalam larutan yang bersifat asam dan larutan yang bersifat basa. Menggunakan bunga yang sejenis belum tentu sama dan bisa menjadi indikator asam-basa, seperti saat percobaan kamboja kuning dan kamboja merah yang menghasilkan warna berbeda saat di campur larutan asam dan larutan basa.
Dari percobaan yang telah dilakukan, bunga yang dapat digunakan sebagai indikator yang baik yaitu bunga terompet ungu karna saat di campur larutan asam dan basa warnanya berubah dengan warna awal ungu tua. Begitu juga dengan kunyit, bunga mawar merah muda dan bunga pukul empat yang mengalami perubahan warna saat ekstraknya ditetesi larutan asam maupun larutan basa.
Bunga yang tidak dapat menjadi indikator asam-basa adalah bunga kamboja kuning karna saat di campur larutan asam(kuning) basa(kuning) dengan warna awal kuning tidak berubah sama sekali warnanya. Begitu juga dengan daun sirih yang tidak mengalami perubahan warna.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar